akhir-akhir ini
marak istilah *Me Time* yaitu dimana seorang wanita yang sudah menikah
meluangkan waktu untuk dirinya sendiri tanpa suami, anak dan keluarga untuk
melakukan kegiatan yang biasanya dia lakukan sewaktu belum menikah. Misal
hangout bersama teman-temannya, dsb.
Bagaimana seorang
suami menyikapi keinginan istri yang demikian.
Bagian dari
kemurahan Allah, Dia jadikan setiap usaha yang dilakukan istri untuk melayani suami
dan keluarganya sebagai ibadah. Sekalipun itu telah menjadi aktivitas rutin
bagi para wanita di rumahnya, ternyata ini semua tidak disia-siakan oleh Allah.
Bahkan sebagian ulama menyebutnya sebagai kewajiban. Terutama untuk urusan di
dalam rumah, sehingga nantinya akan dimintai pertanggung jawaban di sisi Allah.
Dari Ibnu Umar
Radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ وَهِىَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ
Wanita menjadi
pemimpin di rumah suaminya dan bagi anak-anaknya, dan dia akan dimintai
pertanggung jawaban tentang mereka. (HR. Bukhari 2554 & Muslim 4828)
Wanita yang
perhatian dengan rumah tangganya, merupakan ciri wanita terbaik,
Dari Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
ditanya tentang seperti apakah ciri wanita terbaik. Jawab beliau,
الَّتِى تَسُرُّهُ إِذَا نَظَرَ وَتُطِيعُهُ إِذَا أَمَرَ وَلاَ تُخَالِفُهُ فِى نَفْسِهَا وَمَالِهَا بِمَا يَكْرَهُ
Yang menyenangkan
suami ketika dilihat suaminya, mentaati suami ketika diperintah suaminya, dan
tidak bertindak terhadap dirinya dan hartanya dengan perbuatan yang tidak
disukai suaminya. (HR. Ahmad 7626, Nasai 3244 dan dishahihkan al-Albani).
Bahkan Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam memotivasi mereka dengan jaminan surga,
ketika bisa melayani
suami dan keluarga dengan baik. Dari Abdurrahman bin Auf Radhiyallahu ‘anhu,
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا قِيلَ لَهَا ادْخُلِى الْجَنَّةَ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ
Apabila wanita
menjaga shalat 5 waktu, menjaga puasa ramadhan, menjaga kehormatannya, an
mentaati suaminya, maka dipersilahkan baginya: “Masuklah ke dalam surga dari
pintu manapun yang kamu inginkan.” (HR. Ahmad 1683, Ibnu Hibban 4163 dan dishahihkan
Syuaib al-Arnauth).
Untuk itulah,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memuji para wanita Quraisy. Mereka
potret wanita yang sangat belas kasih kepada anak-anaknya ketika masih kecil
dan perhatian terhadap harta suaminya.
Dari Abu Hurairah
Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
خَيْرُ نِسَاءٍ رَكِبْنَ الإِبِلَ صَالِحُ نِسَاءِ قُرَيْشٍ أَحْنَاهُ عَلَى وَلَدٍ فِى صِغَرِهِ وَأَرْعَاهُ عَلَى زَوْجٍ فِى ذَاتِ يَدِهِ
Sebaik-baik wanita
yang menunggang onta adalah wanita quraisy yang solihah. Mereka paling
penyayang terhadap anak ketika masih kecil dan perhatian terhadap semua harta
suaminya. (HR. Bukhari 5082 & Muslim 6623).
Yang dimaksud
‘wanita yang menunggang onta’ adalah wanita arab. Sehingga makna hadis, wanita
arab yang terbaik adalah wanita quraisy yang solihah. Karena karakter mereka:
paling penyayang terhadap anak ketika masih kecil dan amanah serta perhatian
terhadap semua harta suaminya.
Dan inilah
kebaggaan sejati bagi wanita. Melayani keluarga, anak-anak, dan suami. Sumber
kasih sayang di dalam rumah bagi semua penghuninya. Selalu memberikan
kehangatan ketika ada anggota keluarga yang bercengkrama dengannya.
Kami yakin, anda
akan sangat bangga jika memiliki ibu dengan kriteria seperti di atas. Ketimbang
memiliki ibu seorang wanita karier atau ibu yang lebih memilih dekat dengan
teman dari pada dengan keluarganya. Anda akan sangat bangga ketika anda
memiliki ibu yang aktivitasnya lebih banyak di rumah, ketimbang ibu yang sibuk
ngurusi luar rumah.
Demikian, Allahu
a’lam.
Sumber Konsultasisyariah.com
0 komentar:
Posting Komentar