Bila engkau membaca kisah tentang Aisyah dan keutamaannya maka akan engkau dapati bahwa beliau memang benar-benar sosok yang sangat cerdas dan pandai. Memiliki ketajaman akal yang luar biasa, akan engkau temui betapa takutnya ia terhadap hal ini. Sehingga ketika para shohabiyat mengunjunginya untuk bertanya atau menimba ilmu dari beliau maka sebelum mereka pulang, Aisyah radyillahu anha selalu menyisipkan nasehat ketelinga mereka agar jangan sekali-kali menceritakan tentang dirinya kepada suami-suami mereka (suami para shohabiyat). Karena beliau sangat takut dirinya akan terjatuh dalam fitnah. Semoga bisa menjadi bahan renungan bagi kita semua.
Ya ukhti,…..yang terkadang kita sendiri jatuh ke dalam fitnah ini, setan begitu mudah menggelitik hati kita sehingga kita tidak merasa risi ketika teman kita bercerita kepada kita bahwa suaminya berkomentar bagus tentang diri kita. Bahkan terkadang telinga kita merasa senang mendengarnya..Astagfirullahi begitu jauhnya perbedaan kita dengan para wanita di zaman dahulu (generasi salafiyah).
Ya, bila memang engkau penasaran dan ingin mengetahui lebih dalam tentang hal ini maka sungguh telah datang hadits yang mulia dari sebaik-baik manusia diatas muka bumi ini, junjungan kita Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam telah bersabda:
“Tidak diperbolehkan seorang wanita bergaul dengan wanita lain lalu menceritakannya kepada suaminya seakan-akan suaminya itu melihatnya” (Hadits Riwayat Bukhari, lihat Kitabun Nikah)
Kini engkau telah tahu larangannya semua mencakup teman dekatmu seperti sahabatmu, atau teman kuliahmu atau teman-teman pergaulanmu yang lainnya. Imam Ibnul Jauzi juga pernah berkata tentang hal ini:
“Wanita dilarang melakukan itu karena seorang laki-laki mendengar sifat seorang wanita maka keinginannya akan tergerak, hatinyapun akan bergolak, dan jiwanya juga akan senantiasa merindukan wanita yang disifatinya itu ” (30 Larangan Wanita, hal:81-82)
Jadi kita telah tahu bahwa islam melarang hal ini karena akan menimbulkan dampak yang tidak baik pada suami kita. Misalnya akan membuat hatinya tidak tenang dan gelisah. Pikirannya akan sibuk membanding-bandingkan antara istrinya dan wanita lain. Sehingga dapat mengguncangkan dirinya akibat khayalannya dalam melakukan perbandingan tersebut. Karena itu, janganlah engkau menyalahkan suamimu bila kelak nanti ia mengeluh mengapa engkau tak sepandai fulanah, atau tak secantik fulanah atau tak serapi fulanah dan keluhan-keluhan lainnya. Jadi salahkanlah dirimu sendiri ya ukhti,…engkau yang mulai membakar api maka engkau pula yang akan menerima asapnya. Kecuali suami yang dirahmati Allah maka ia akan menasehati istrinya agar jangan melakukan yang demikian.
Sungguh engkau sangat mengharapkan rumah tangga yang sakinah (tenang) mawaddah (penuh cinta kasih) warrahmah (penuh rahmat) didalamnya. Karena itu camkanlah hal ini.
Mungkin kisah nyata yang penulis lihat sendiri bisa menjadi ibrah bersama, bahwa memang apa yang Rasulullah sabdakan semua itu adalah untuk kebaikan dan kebahagiaan kita di dunia dan akhirat. Teman penulis yang kini telah menjanda (semoga Allah memberi ganti yang lebih baik) mungkin engkau akan bertanya apa sebabnya. Sesal memang selalu saja tiba di belakang hari. Betapa terkejutnya ia ketika ia mendapatkan talak dari suaminya dan sang suaminya kini menikahi sahabatnya. Sahabat dekatnya yang rajin mengunjunginnya yang sangat ia percaya kini menjadi pendamping bekas suaminya. Tak terbayangkan betapa kecewa hatinya. Tentu engkau telah tahu sebabnya kini. Sehingga engkau akan lebih waspada dan hati-hati. Semoga Allah selalu menjaga kita dari hal-hal yang dimurkai-Nya dan menjadikan kita sebaik-baik wanita diatas muka bumi ini yaitu wanita shalihah yang menjadi dambaan para suami kita.
Wahai para suami,….sungguh kami tidaklah jauh berbeda denganmu sangat membutuhkan nasehat dan bimbinganmu karena itu bila engkau menemui hal ini maka berilah kami teguran secepatnya agar kami tidak ikut menjerumuskanmu dalam syahwat yang bergelora. Sesungguhnya nasehat itu sangatlah bermanfaat bagi kami, karena kelalaian dan kealpaan tidaklah pernah hilang dan lepas dari kami, para istri ….dan semoga Allah memberi pahala atas apa yang engkau lakukan kepada kami.amiin.Wallahu ‘alam bisshawwab.
sumber bacaan: Ummu Raihanah
0 komentar:
Posting Komentar