Izinkan Aku Mampu Yaa Rabbi…
Oleh: Rina Lestariketika bibir-bibir mungil itu mengeja a-ba-ta
air mata menangis dalam hati begitu lembut
kedamaian yang terasa lebih…lebih dari apapun
asa mereka tak pernah lelah
bila salah terucap..bola mata yang bening terlihat menatap
kedipan mereka seakan ingin mengiba
untukku bersabar menuntun mereka…
senyum tawa mereka tergambar keinginan yang begitu dalam
tepuk dan lagu TPA begitu membahana penuh makna
lafal doa-doa terhafal dengan syahdu
“Allahu Akbar…”
begitu membahana terpantul di sudut-sudut mushalla kecil
mushalla di ujung area pembuangan sampah
meski terkadang angin membawa bau yang berbeda
nyamuk dan lalat terkadang beterbangan masuk dan keluar
tak sedikit pun mengurangi semangat anak-anak kecil ini belajar
membaca ayat-ayat suci yang indah penuh arti
menghafalkan gerakan dan doa shalat lima kali sehari
doa iftitah mulai terbaca..
gerakan-gerakan shalat terlaksana..
hingga salam mengakhirinya
kupejamkan mataku ketika tangan-tangan kecil itu menengadah penuh doa
air mata ini menetes keharuan
mengingat mereka anak-anak yang setiap hari bermain dengan tumpukan sampah
mereka anak-anak yang ceria, tak peduli dengan bau yang menyengat dan logam-logam yang berkarat serta pecahan-pecahan kaca yang berhambur dengan bungkusan plastik sampai organik
rumah kecil berdinding papan yang tak beraturan
lubang-lubang kecil menjadi jalan tetesan hujan
tak peduli mereka dengan semua itu, yang aku tahu
mereka bahagia terlihat dari tawa canda merekah
tapi…pernah siang itu di sekolahan, mereka menangis di hadapanku
“ibu…aku dibilang bau sampah”
“iya…bu, mereka menyebutku pemulung”
aku mencoba menyeka air mata mereka, berusaha tersenyum meski hatiku tidak terima.
“sayang…’gak pa-pa kok dibilang pemulung, yang penting yang dipungut kebaikan-kebaikan nanti malah baunya surga loh, wangi dan yang pasti disayang Allah dan disayang sama semua..termasuk ibu guru selalu menyayangi kalian baik di sekolahan ataupun di mushalla”
aku ingat ucapanku tadi membuat mereka tersenyum kembali
Kuhela dalam nafas panjang
Ya Rabbi…terima kasih…
dengan cara-Mu Engkau membuatku kembali menata hidup dan tujuanku
karena Lewat mereka Kau Mengingatkanku untuk selalu bersyukur melewati bait-bait hidupku
dengan cara-Mu Engkau berikan kesempatan ladang amal yang luas
karena lewat mereka, kita bisa berbagi, meringankan beban dalam kehidupan
istiqamahkan hati ini selalu ke jalan-Mu ya Rabbi
jalan yang penuh cahaya putih..suci..dan indah
Kupegang teguh Pesan nabi Tidak boleh iri kecuali kepada dua golongan
Orang kaya yang murah berbagi hartanya
Orang pintar yang murah berbagi ilmunya
“Ya Rabbi…
aku kini iri…
karena diri ini pun masih terus belajar
untuk mampu membimbing mereka untuk lebih mengenal Agama-Mu
tawa ria kecil mereka adalah semangatku
ilmu bekal dunia dan akhirat adalah pilar tujuanku
aku ingin mengajari mereka untuk lebih mencintai-Mu
aku hayati penuh Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasalam
“Sesungguhnya Allah, Para Malaikat, penduduk langit dan bumi, termasuk semut-semut di liangnya dan ikan-ikan senantiasa bershalawat bagi orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.” (HR. Tirmidzi).
tapi…langkah kecil ini yang hanya aku mampu lakukan untuk mereka
Aku ingin selalu berusaha mengajari mereka ya Rabb,
izinkan aku mampu ya Rabbi.
Sumber: http://www.dakwatuna.com
0 komentar:
Posting Komentar