PACARAN BUKAN JALAN TERBAIK
"Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, janganlah ia bersunyi-sepi berduaan dengan wanita yang tidak didampingi muhrimnya, sebab setan akan menjadi ketiganya." (HR. Ahmad)
Kisah di atas menunjukkan kebenaran sabda Nabi saw. bahwa tidak akan pernah selamat dari godaan setan jika tidak berusaha menahan dan menghindarinya. Perbuatan zina mereka adalah memalukan dan termasuk dosa besar.
Masa pacaran adalah masa ketika rasa suka dan duka tumpah ruah dalam romantika hidup yang tiada tandingan, serasa dunia milik sendiri. Umumnya generasi muda tidak menyadari bahwa pacaran bukan jalan terbaik untuk menjalin cinta kasih. Pacaran adalah jalan yang menghantarkan pada aib, kerusakan moral dan harga diri yang tergadaikan.
Islam sama sekali tak mengenal pacaran, yang ada hanya khitbah dan setelah itu nikah. Hal ini dapat lebih menjaga kehormatan dan harga diri.
Dalam pacaran terdapat banyak fitnah atau bahaya yang dapat muncul dan dimanfaatkan setan untuk menjerumuskan manusia ke lembah kenistaan, seperti:
1. Pandangan yang bermuatan syahwat
"Pandangan adalah anak panah beracun dari anak panah iblis, siapa yang dapat menghindarinya karena takut kepada Allah, ia akan dikaruniai Allah keimanan yang terasa manis di dalam hatinya." (HR. Hakim)
2. Kontak fisik
"Kepala salah seorang diantaramu ditikam dengan jarum dari besi adalah lebih baik daripada menyentuh seseorang yang bukan muhrimnya." (HR. Tabrani)
3. Zina
Allah telah memerintahkan untuk tidak mendekati zina dalam Alqur'an. Jika mendekatinya saja tidak boleh apalagi melakukannya. Hubungan intim di luar nikah adalah perilaku nista dan aib yang teramat besar di hadapan Allah.
Ingatlah Allah Maha Melihat segala apa yang dilakukan hamba-Nya.
Oleh karena itu, SAY NO TO PACARAN !
Sumber: "Romantika Remaja Muslim", Abu Al Ghifari, Mujahid Pres
0 komentar:
Posting Komentar